ilustrasi kelapa sawit

Paru-Paru Hijau: Kebun Sawit Mengolah Karbon Jadi Udara Bersih

Posted on 2025-12-03 18:11:49 dibaca 17 kali

SAWITSUMATERA.ID- Pencemaran karbon dioksida (CO₂) dari pembakaran bahan bakar fosil seperti bensin, solar, dan proses industri menjadi penyumbang utama pemanasan global dan perubahan iklim dunia. Oleh karena itu, upaya mitigasi tidak hanya harus memangkas emisi karbon, melainkan juga meningkatkan penyerapannya melalui vegetasi hijau.

BACA JUGA:Energi Hijau yang Menggoda: Biodiesel Sawit Tunjukkan Kekuatan Aslinya

Menariknya, kebun kelapa sawit Indonesia memiliki potensi besar menjadi penyerap karbon bahkan dijuluki “paru-paru hijau” untuk bumi. Menurut beberapa studi:

Melalui fotosintesis, kebun sawit dapat menyerap CO₂ dan menyimpannya sebagai biomassa tanaman dan karbon tanah.

BACA JUGA:Harga Naik, Ekspor Sawit Merosot: Analisis Kinerja September 2025

Riset yang sering dikutip menunjukkan bahwa tiap hektar kebun sawit memiliki potensi neto menyerap sekitar 64,5 ton CO₂ per tahun.

Selain menyerap CO₂, kebun sawit juga menghasilkan oksigen memberikan manfaat layaknya paru-paru bagi ekosistem.

Dengan luas perkebunan sawit di Indonesia meskipun angka pastinya bisa bervariasi tergantung sumber potensi penyerapannya menyentuh skala besar. Artinya: sawit bisa memainkan peran penting dalam mitigasi perubahan iklim global kalau dikelola dengan benar.

BACA JUGA:PTPN IV Regional 4 Jambi-Sumbar Raih Penghargaan SMART Account Champion Juara 3

Oleh karenanya, alih-alih memusuhi sawit secara umum, ada argumen kuat bahwa perkebunan sawit bisa dianggap sebagai bagian dari solusi iklim terutama bila ekspansi dilakukan di lahan sesuai (bukan lahan gambut/hutan primer), dan praktiknya berkelanjutan.

Sebagai masyarakat dan pemangku kepentingan, kita patut menghargai peran “jasa lingkungan” yang diberikan kebun sawit sebagai penyerap karbon dan penghasil oksigen sebagai aset ekologis yang berharga. (*)

Copyright 2025 SawitSumatera.id

Alamat: Jambi

Telpon: -

E-Mail: info@sawitsumatera.id